Select Menu

Berita

Berita

Ads

Random Posts

Silatnas Aswaja NU Center Sepakati Pengusulan menjadi Lembaga

 Tangerang, NU Online   Ikhtiar untuk semakin menguatkan keberadaan Aswaja NU Center di berbagai lapisan terus dilakukan. Hal tersebut sebag...

Lorem 1

Technology

Circle Gallery

Shooting

Racing

News

Lorem 4



 Tangerang, NU Online  Ikhtiar untuk semakin menguatkan keberadaan Aswaja NU Center di berbagai lapisan terus dilakukan. Hal tersebut sebagai keterpanggilan atas tantangan yang dihadapi NU dari waktu ke waktu. 

Karenanya, Aswaja NU Center Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Silaturahmi Nasiona (Silatnas) di Pesantren Asshiddiqiyah II, Batuceper, Tangerang, Banten, Kamis (12/3).   Silatnas yang dihadiri perwakilan Aswaja NU Center se-Indonesia ini menyepakati beberapa poin utama.    "Seluruh pengurus Aswaja NU Center sepakat untuk membakukan nama Aswaja NU Center, menjadi Aswaja NU Center PBNU,  Aswaja NU Center PWNU, Aswaja NU Center PCNU, dan seterusnya sesuai tingkatannya," kata MZ Muhaimin kepada NU Online.   

 Selain pembakuan nama lembaga, Silatnas yang juga dihadiri Pengasuh Pesantren Asshiddiqiyah II Batuceper, KH Ulil Abshar al-Hafizh ini juga menyepakati sejumlah hal.   “Pertama, menyepakati bahwa bentuk Aswaja NU Center yang diusulkan ke Munas dan Muktamar NU adalah menjadi lembaga resmi di PBNU,” kata seorang peserta Silatnas yang juga Sekretaris Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur tersebut.   Kedua, menyepakati untuk mengawal pelembagaan Aswaja NU Center melalui Munas dan Muktamar NU, dan langkah-langkah keorganisasian lainnya, untuk menyukseskan tujuan tersebut. 

“Yang ketiga, menyepakati evaluasi hasil Munas terkait pelembagaan Aswaja NU Center pada Silatnas yang diadakan pada 3 hingga 5 Juli 2020 di Jawa Timur,” terangnya.   Beberapa hasil Silatnas tersebut dituangkan dalam berita acara untuk diajukan kepada Komisi Organisasi Munas dan Muktamar serta pihak terkait lainnya. Dengan demikian, diharapkan ada perhatian lebih terhadap pelaksanaan dan hasil kegiatan.   

"Pada kesempatan itu, Aswaja NU Center PWNU Jatim menyosialisasikan diadakannya silaturahim dan daurah nasional di Pesantren Nurul Qodim, Probolinggo pada 3 hingga 5 Juli 2020,"  jelas Ketua Panitia Silaturahmi dan Daurah Nasional Aswaja di Jatim, Ustadz Faris Khoirul Anam.    Dalam pandangannya, acara yang digelar tersebut akan lebih mengerucut kepada penguatan kelembagaan berdasarkan masukan dari berbagai kalangan. "Silatnas di Jatim tersebut fokus pada penguatan kelembagaan Aswaja NU Center dan keilmuan keaswajaan," ungkap Wakil Ketua Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur tersebut.   


Pewarta: Ibnu Nawawi Editor: Syamsul Arifin


Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/117804/silatnas-aswaja-nu-center-sepakati-pengusulan-menjadi-lembaga

 

Kota Banjar, NU Online: Tantangan yang dihadapi warga Nahdlatul Ulama demikian kompleks. Baik demi memantapkan akidah, penambahan wawasan keagamaan dan amaliah, serta isu kekinian di lingkup nasional bahkan internasional.  

“Dari tantangan yang dihadapi warga NU, maka sudah seharusnya kajian Islam Ahlussunnah wal Jamaah atau Aswaja an-Nahdliyah semakin sering dilakukan di daerah seluruh Indonesia,” kata KH Abdurrahman Navis, Kamis (28/2). 

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini pada kegiatan Kiswah atau Kajian Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Kegiatan berlangsung di masjid induk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat yang juga sebagai tuan rumah Munas dan Konbes NU 2019.  

Kiai Navis, sapaan akrabnya mengingatkan bahwa kajian Islam ala Aswaja an-Nahdliyah sudah saatnya kerap dilakukan. “Hal tersebut sebagai ikhtiar untuk memperkuat keyakinan, dan membentengi warga di Tanah Air dari sejumlah serangan kelompok lain,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Surabaya tersebut. Untuk kian mengintensifkan kajian Aswaja , maka yang harus dipikirkan adalah terbentukinya kepengurusan Aswaja NU Center di sejumlah daerah. “Karena bila Aswaja NU Center telah terbentuk, maka kegiatan dan sejenisnya akan sering dilakukan,” urainya di hadapan peserta yang memadati lokasi kajian. 

Agar bisa membentuk kepengurusan, Kiai Navis menyarankan melakukan komunikasi dengan struktur NU terkait. “Baik di lingkungan syuriyah dan tanfidziyah, sesuai dengan tingkatan NU setempat,” ungkap pendiri dan direktur pertama Pengurus Wilayah Aswaja NU Center Jatim ini. 

 Dengan demikian, kepengurusan di tingkat kabupaten dan kota atau Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama melakukan komunikasi dengan Rais dan Ketua PCNU yang ada. 

“Demikian pula kepengurusan di tingkatan Majelis Wakil Cabang, Ranting, sampai Anak Ranting, turut melakukan tahapan yang sama,” jelasnya. Bila izin telah diperoleh, maka langkah berikutnya memastikan struktur kepengurusan Aswaja NU Center. Yakni untuk posisi dewan pakar, ketua dan wakil ketua, sekretaris dan wakil, bendahara dan wakil, serta lima koordinator divisi beserta anggota.  

“Kalau di Jawa Timur ada lima divisi yakni Kajian Islam Ahlussunnah wal jamaah atau Kiswah,” katanya. Demikian pula terbentuknya Makwah, maktabah (pustaka) Ahlussunah wal Jamaah baik manual maupun digital.  Berikutnya Uswah, yakni usaha sosialisasi Ahlussunah wal Jamaah melalui website buku dan lainnya. Demikian pula Biswah, yakni bimbingan Ahlussunah wal jamaah dengan menerbitkan buletin Aswaja ke beberapa masjid.  

“Yang terakhir adalah Dakwah atau daurah kader Ahlussunah wal Jamaah yang dilaksanakan bulanan dengan kader dari komunitas tertentu, misalnya lembaga, Banom, takmir masjid, mahasiswa, santri, dan sebagainya,” ungkapnya.  Kiai Navis menyemangati peserta Munas dan Konbes untuk mendirikan Aswaja NU Center di kawasan masing-masing. 

“Teknisnya bisa menghubugi PW Aswaja NU Center Jatim,” tandasnya. Ustadz Muhaimin MZ selaku Sekretaris PW Aswaja NU Center Jatim memberikan nomor yakni 085732704309 untuk konsultasi terkait pendirian badan khusus ini. (Ibnu Nawawi)


Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/103132/aswaja-nu-center-hendaknya-didirikan-di-seluruh-tanah-air